Alasan Untuk Mengeluh?
Jangan2 Bahasa Indonesia Bakal Punah?
Bukannya mau sok nasionalis nih... Sebenernya cuma berangkat dari rasa heran yang sangat besar : Kenapa anak muda sekarang seneng banget ngomong dan nulis pakai bahasa Inggris? (termasuk aku juga sih..^-^) Apa karena nggak tau padanan katanya dalam bahasa Indonesia? Atau bahasa Inggris lebih menarik? Atau bahasa Indonesia nggak keren dan gaul? Atau karena tuntutan globalisasi...jadi semua WAJIB pakai bahasa Inggris. Dan herannya lagi, sesama orang Indonesia aja sekarang ngobrolnya pake bahasa Inggris. Jangan2 jaman cucu kita besok bahasa Inggris jadi bahasa formal dan bahasa Indonesia jadi bahasa informal kita? Trus...bahasa daerah kita jadi kemana? Nggak ada lagi bahasa Jawa, sunda, batak, manado, papua, jawa timuran, dll? Bayangin aja...sekarang anak2 SD pun pelajaran bahasa daerah nggak wajib, bisa dibilang yang ngambil pelajaran bahasa daerah adalah anak2 yang dapat julukan "KAMPUNG". Trus identitas kita sebagai orang Indonesia apa dong? Ramah tamah? udah hilang. Kekayaan alam? sebentar lagi abis-dieksploitasi asing dan perusahaan2 tamak--> semoga Jawa Timur nggak tenggelam karena lumpur ya. Suku bangsa? eitss...kalau nggak ada bahasa daerah, yang satu ini juga bisa punah lho. SDM? Eits...jangan lupa. Sekarang aja banyak yang dapat beasiswa keluar ataupun sekolah di luar negeri dan nggak mau balik lagi ke Indonesia kok. Alasannya : "Iklim"nya nggak kondusif, nggak ada lapangan kerjanya, dibayarnya terlalu murah, teknologinya nggak semaju diluar, dll berbagai alasan untuk meninggalkan negeri ini. Nah...lho...gimana kita jadi anak muda Indonesia?
Bon Apetite
Banyak orang menghindari makan malam formal dengan alasan nggak tahu tata caranya lah, takut salah, takut kelihatan ‘slebor’, dsb. Tapi kalau sewaktu-waktu camer minta kamu datang ke acara formal keluarga gimana dong, atau tiba-tiba makan malam formal dengan klien. Panik? Nggak perlu. Nih dia panduan melalui “rintangan etika” di meja makan: Opening
- Pakai peralatan makan yang udah ditata di meja makan dari dalam keluar. (note: asal tuan rumah nggak salah menata susunan peralatan makan ya..)
- Duduklah dengan tegak, jangan terlalu melorot dan jangan bersandar di kursi. Gunakan pergelangan tangan untuk menopang, dan jangan pakai siku tangan apalagi menyangga kepala di atas meja.
- Letakkan serbet di paha biar nggak terlalu kotor kalau kamu makan belepotan. Kalau ada pelayan, biarkan dia yang melakukannya untukmu. Serbet yang lebih kecil untuk snack dan teh.
- Pegang sendok dan garpu dengan bagian tengah jari tengah dan ujung jari telunjuk di bagian bawahnya dan pakai ibu jari untuk memegang bagian atas.
- Pegang bagian atas pisau dengan ujung jari telunjuk dan genggam sedikit bagian bawahnya.
Main Course / Hidangan Utama :
Desert/Hidangan Penutup :
Mudah kan? Jadi…nggak perlu bingung lagi kalau ada undangan makan malam formal. BON APETITE'!
Help and Hug the Other!!!!
- Satu dari empat orang dewasa di negara berkembang -sekitar 872 orang- menderita buta huruf. (Oxfam UK - Education Now Campaign)
- Lebih dari 100 juta anak putus sekolah. (Source:UNFPA)
- 46% cewek di negara termiskin nggak pernah mengenyam pendidikan. (Source: ActionAid)
- Satu dari empat orang dewasa nggak bisa baca tulis. Ironisnya, 2/3 bagiannya adalah cewek. (Source: ActionAid)
- Kalau ditotal, pendidikan anak di seluruh dunia menghabiskan biaya setengah dari konsumsi es krim penduduk Amerika per tahun. (Source: ActionAid)
- 115 juta anak nggak bisa sekolah -56% cewek dan 94% dari mereka berasal dari negara berkembang- Hanya 37 dari 115 negara yang mampu memberi pendidikan yang layak untuk warga negaranya. Sedih banget kan? Lihat kenyataan di tiap perempatan lampu merah selalu ada aja anak-anak kecil yang jualan koran dan minta-minta. Pertanyaan yang sering keluar : “Emangnya kamu nggak sekolah?” (Memangnya kita mau buat nyekolahin dia..kok nanya-nanya?)
Pendidikan untuk Semua Susahnya dapat pendidikan gratis di Indonesia ini. Bahkan jumlah pekerja anak tahun 2007 ini malah mencapai angka 2,7 juta dan mau nggak mau harus meninggalkan sekolah. Ada 3 daerah yang bisa melakukan sekolah gratis, yaitu Sumatra Selatan (Muba), Jembrana Bali dan Sukoharjo Jawa Tengah. Semuanya itu untuk mendukung program “Pendidikan untuk Semua” alias Universal Primary Education yang ada dalam MDGs (Millenium Development Programs).
Apa sih MDGs? September tahun 2000, perwakilan dari 189 negara kaya dan miskin menandatangani Millenium Declaration yang berisi 8 poin (salah satunya tentang pendidikan). Semuanya harus tercapai tahun 2015. Delapan poin itu adalah :
- Penghapusan kemiskinan. Kenapa? Karena 238 juta orang, seumurmu, di dunia ini hidup dengan hanya 9 ribu rupiah per hari. Bayangin aja, gimana mereka harus makan, menjaga kesehatan, bayar tansport, boro-boro uang saku.
- Pendidikan untuk semua. Kenapa? Kamu bisa lihat alasannya di alenia sebelumnya.
- Persamaan gender. Kenapa? 2/3 orang-orang yang buta huruf adalah wanita. Bukan bertujuan untuk menghilangkan adapt, tapi untuk mencegah wanita yang hanya bekerja di dapur sementara laki-laki bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
- Perlawanan terhadap penyakit (HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lain) Kenapa ? Bayangkan, setiap hari 7.000 anak muda meninggal karena AIDS. Kalau guru meninggal karena AIDS, gimana nasib masa depanmu? Kalau petani meninggal karena AIDS, siapa yang menyuplai makanan untuk negara? Bahkan di tahun 2003, 4,8 juta oran terinfeksi HIV, itu berarti 13.000 setiap harinya!
- Penurunan angka kematian anak. Kenapa? Anak yang lahir seharusnya patut mendapatkan kehidupan yang layak. Bukan dibuang-buang ke tong sampah atau semak-semak. Setiap tahun 2 juta anak meninggal gara-gara sanitasi yang nggak sehat dan 70% penyebab kematian anak di negara berkembang akibat penyakit dan kurang gizi. Ironis dibanding konsumsi junk food dan makanan instant kita tiap minggu.
- Peningkatan kesehatan ibu. Kenapa? Nggak cuma surga di telapak kaki ibu dan keistimewaan melahirkan seorang bayi ke dunia ini, lebih dari 50 juta ibu di dunia menderita kesehatan reproduksi yang buruk dan kesakitan yang sangat saat melahirkan. 99% kematian ibu di dunia terjadi di negara berkembang. Hiks..I love you mom!
- Pelestarian lingkungan hidup. Kenapa? Air bersih udah makin jarang gara-gara banyak hutan ditebang dan sungai yang tercemar. Bahkan 1,2 juta orang di dunia kekurangan akses untuk mendapatkan air bersih dan 2,4 juta orang di dunia kekurangan sanitasi yang bersih. Bahkan 2 juta anak di dunia menderita infeksi akibat penyebaran penyakit lewat air.
- Kerjasama global. Kalau kamu tahu dan pernah dengar G8-Tour yang isinya artis-artis tenar (termasuk U2, Beyonce, BEP, Justin, dkk) dan udah digelar di berbagai negara, nah…itulah program kampanye mendukung anti pemiskinan dan MDGs
Kamu Juga Bisa! Pasti kamu berpikir kalau urusan pendidikan gratis adalah urusan pemerintah dan bapak-bapak politikus kan? Eitss…nggak juga! Kamu juga harus bantu. Nggak perlu sampai demo ke jalan-jalan sampai bikin macet dan kerusuhan. Stop tawuran dan buang-buang energi yang nggak penting. Kasih energimu buat klik di internet ke www.tunascendekia.org, www.gelangputih.org, dan jadi member mereka. Di situs itu, kamu juga bisa membeli silicone wrist band alias gelang karet seperti yang dijual bebas di pasaran. Kalau kamu memang pengen banget orang lain punya kehidupan dan pendidikan yang lebih baik, gabung milis dan pakailah gelang ini.
Tunas Cendekia Tunas Cendekia punya warna merah bertuliskan “Solidaritas Kebersamaan” dan sampai sekarang berhasil terjual sebanyak lebih dari 70.000. Sepuluh ribu rupiah-mu yang biasa dipakai buat beli es krim bisa membantu anak-anak untuk mendapatkan pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Sumbangkan satu buku, satu pensil atau bahkan beli gelang merah aja bisa membantu pendidikan anak-anak (yang mungkin salah satunya adalah temanmu) di seluruh Indonesia. Artis-artis pun sekarang udah mulai peduli dan nggak cuma memikirkan ketenaran aja, seperti Ari Dagienk, Desta, Nin Warna, Dik Doank. Look what they have done. Does it look cool? Cool because of care, not because of popularity. Gelang Putih Gelang karet yang awalnya jadi tenar gara-gara gelang kuning Lance Amstrong “Livestrong” (dan udah dipakai juga sama Oprah Winfrey) tren gelang ini jadi semakin berjaya hingga dipakai buat gaya-gayaan. Nah...gelang putih.org adalah situs untuk menghentikan kemiskinan yang ada di Indonesia ini (versi internasionalnya One.org). But one thing you should understand, don’t wear wrist hand because its look cool, because you care!
(Dok. tulisan: Olga! Girls Magazine-foto : Getty images)
I Love You Sooooo Muchhh…
Indahnya kalau pacaran dibilang serasi. Punya pacar yang bisa dibanggain, bahkan sampai diidolakan banyak orang. In my eyes, he almost perfect and that makes me love him sooo much. Eits…hati-hati ya. Loving too much bisa bikin dia kabur. Bukannya semakin hubungan kalian makin dekat, tapi justru bikin dia ketakutan.
Lihat dulu jarak pikiran cowok dan cewek. It’s true that boys are from Mars, girls are from Venus.
Inside Girls
Saat pertama ketemu….
“Perfect! Kayaknya sih dia cocok dan pantas jadi cowokku.”
Akhirnya, jadian juga…
“Aku adalah cewek yang pas buat kamu. Aku kan penyayang dan sepertinya kamu butuh aku banget. I will give you everything you need and what you want. Aku siap kok berkorban buat kamu.”
Cocok nggak ya…
“Wah! Kayaknya kita jodoh banget nih. Bahkan aku udah membayangkan masa depan kita nanti yang penuh bahagia. Ups…bahkan kadang aku merasa kita nggak bakal terpisahkan deh!”
“Papa telepon? Ah..biarin aja. Nanti kan juga bakal ketemu di rumah.”
“Walaupun aku suka banget sama Emo, tapi demi kamu deh, aku bela-belain pindah haluan ke dangdut.”
Penyesuaian..
“Kok kamu ngecewain aku sih sayang? Padahal kan aku udah berkorban semuanya untuk kamu. Kenapa kamu nggak memberiku cinta yang sepadan seperti yang udah aku kasih ke kamu? Kenapa pengorbananku sepertinya sia-sia aja?Kenapa?”
Hiks, setelah berakhir….
“Nggak apa deh kamu bikin aku sakit dan terlunta-lunta. Aku nggak mau pengorbananku sia-sia aja. Yang penting aku bisa ada di dekatmu. Walaupun aku harus mengorbankan semuanya sekali lagi.”
Inside Boys
Saat pertama ketemu….
“Benar nggak ya, dia cewek yang kubutuhkan?”
“I need a girl who can make up all my pain and heal my wounds. Semoga dia cewek yang tepat!”
Akhirnya, jadian juga…
“Sepertinya aku bakal nyaman kalau jalan sama dia. Nggak ada salahnya deh dijalani dulu semuanya.”
“Dari awal sih sepertinya dia penyayang dan bisa bikin aku senang banget atas semua perlakuannya. Tapi benar nggak ya dia cocok buat aku? Yah. Dijalani aja deh!”
Cocok nggak ya…
“Rasanya kamu udah meninggalkan teman dan keluargamu demi aku terlalu sering. Gimana kalau kita bagi aja waktunya.”
“Nggak setiap waktu harus aku habisin sama kamu kan, sayang?”
“Sebenarnya kamu itu jujur suka sama dangdut…atau cuma mau nyenengin aku aja? Sebenernya gimana sih aslinya kamu?”
Penyesuaian..
“Your love is too heavy. Aku nggak bisa nerima cinta yang terlalu berat.”
“Aku takut ngecewain kamu karena harapanmu terlalu besar ke aku. Sedangkan aku belum tentu mampu untuk bikin harapanmu terwujud.”
Hiks, setelah berakhir….
“I just need L.O.V.E. You made me afraid.”
“Kamu cewek yang spesial di mataku. Sayang, tuntutanmu terlalu besar buatku. Aku nggak siap untuk itu.”
Itulah bedanya….
Cewek yang sangat mencintai cowoknya cenderung untuk mengharapkan balasan yang setimpal atas apa yang udah diberikannya. Kalau itu semua nggak dipenuhi, dia merasa telah menjadi korban. Bahkan nggak jarang, cewek yang terlalu cinta sama cowoknya, sering memaksa pasangannya untuk mencintainya kembali. Dan entah kenapa selalu dibayangi ‘janji-janji semu’ yang sebenarnya dia buat sendiri dalam bayangannya.
Sedangkan cowok, selalu mengevaluasi benar nggak pacarnya adalah orang yang tepat. Makanya sampai detik-detik menjelang putus pun biasanya cowok selalu mengevaluasi lagi gaya pacarannya.
Gejala kamu udah kena “Loving too much” Syndrom
Time to WAKE UP!
Sekarang ini kamu hidup dalam loneliness and selfishness bubbles. Karena sekarang ini kamu hidup dalam impian kamu sendiri. Membuat pacarmu senang adalah kewajiban, kebiasaan dan keharusanmu. Sementara saat dia berusaha membuatmu senang, justru kamu menolaknya dengan alasan nggak sebanding dengan apa yang udah kamu buat untuknya.
Cinta sebenarnya adalah mencintai diri sendiri apa adanya. Gimana kamu mau mencintai orang lain kalau kamu nggak cinta diri sendiri. Kamu nggak akan bisa membuat orang lain nyaman kalau kamu sendiri nggak nyaman.
Pacaran yang ‘sehat’ seharusnya fun, happy dan seimbang. Bukannya timpang sebelah seperti selama ini. Sementara kamu berusaha keras menyenangkan hatinya, dia justru ongkang ongkang. Kalau memang nggak suka, bilang terus terang. Jangan menutup mata
Mungkin masalah sebenarnya ada di masa lalumu. Mungkin perceraian orang tua, pengalaman ditinggal sendirian, kebanyakan perkelahian dan percekcokan dan pengalaman ditinggalkan bisa jadi sebab kenapa kamu jadi obsessed to be loved by someone else. Kamu bisa melakukan self healing sebelum semuanya terlambat…Selalu meminta pengorbanan yang sama dari pacarmu. Kalau nggak, kamu akan merasa jadi korbannya.
Share pengalaman kamu ke orang yang lebih dewasa dan terpercaya.
Fight Flight Fear
- Trauma karena kecelakaan pesawat terbang. Mungkin sebelumnya dia pernah mengalami kecelakaan pesawat dan sebenarnya bikin dia takut banget untuk naik pesawat lagi.
- Pengalaman pribadi yang buruk dan mengharuskan dia naik pesawat bolak balik untuk menyelesaikannya. Misalnya nih, cewek, 17 tahun terpaksa harus di-‘ping-pong’ gara-gara orang tuanya bercerai. Perasaan seperti itu jelas jadi perasaan sedih dan stress. Cewek ini jadi berasa nggak dapat perlindungan dari kedua orang tuanya, apalagi selama dalam perjalanan. Jadilah dia takut sendiri untuk terbang. Sumbernya bukan di ‘terbang’nya tapi di perasaan nggak enaknya.
- Pengetahuan yang kurang soal pesawat, maskapai penerbangan dan piranti keselamatan. Sedikit banyak media bisa dipersalahkan soal ini. Pemberitaan kecelakaan pesawat dan maskapai yang bertanggung jawab secara over dosis bikin seseorang bisa kena aviatophobia.
Nah….sisa dari ketakutan itu bisa keluar dalam berbagai macam bentuk, seperti sesak napas, sinusitis, sakit telinga, dan kekurangan oksigen (kalau kamu perokok, akan lebih menderita dibanding non-perokok dalam mendapatkan oksigen.) Bahkan dalam tingkat yang lebih parah lagi, kamu bisa terkena hipoglikemia, alergi, dehidrasi dan gangguan aliran darah. Di tingkat psikologis, seseorang bisa terkena rumination (selalu memikirkan hal yang sama untuk pengalihan perhatian berulang-ulang), menyalahkan diri sendiri, catastrophic (selalu berpikir kejadian buruk yang akan kamu alami secara terus menerus.) Go get mentally fight!! Kasihan banget kan kalau orang yang kamu kenal dan penumpang yang ada di sebelahmu mengalami aviatophobia? Atau justru kamu sendiri yang mengalaminya? Tenang…kamu bisa membantu dengan cara seperti ini…
- Rumination - “Tenang, ambil napas dalam-dalam. Sekarang ini aman dan penerbangan akan selesai beberapa jam lagi. Setelah itu kita akan bersenang-senang di pantai, belanja souvenir. Eh…apa aja ya titipan orang rumah tadi?”
- Self-blaming - “Keputusanku naik pesawat udah benar kok. Daripada naik mobil terlalu jauh, naik kapal cuaca nggak baik. Bahkan kalau jalan kaki akan memakan waktu berbulan-bulan. Toh kejadian buruk nggak akan terjadi begitu saja.”
- Catastrophic – “ Ternyata nggak cuma aku sendiri yang menderita aviatophobia. Dan ternyata phobiaku nggak separah orang lain. Ah…masa tantangan makan serangga aja bisa kulewati, tapi terbang naik pesawat nggak bisa? Semangat! I can do this!!” · Usahakan setelah naik pesawat, tarik napas dalam-dalam dan bangun pikiran positif. Jangan sampai kepanikan menerpamu. · Bilang pada pramugari sebelum pesawat take off kalau kamu punya aviatophobia. Jadi mereka bisa siap membantumu setiap saat. Kalau aviatophobia-mu udah mulai mendera fisikmu, lebih baik segera memanggil pramugari terdekat.
Pelajari piranti penerbangan dan “suara-suara aneh” yang timbul.
Lakukan pelampiasan ketegangan ini..