RSS

Fight Flight Fear

Namanya fear of flying atau Aviatophobia alias takut terbang. Walaupun kedengaran konyol, tapi buat penderitanya, perasaan ini sangat menyiksa. Bahkan nggak jarang juga bisa mengakibatkan penyakit medis saat terbang di atas sana. Mungkin kalau harus parasailing, paragliding, slingshot, bungee jumping penderita aviatophobia nggak akan takut, tapi saat harus berhadapan dengan take off, flight dan landing, keringat dinginnya mengucur ‘segede-gede jagung’. Kok bisa ya? Ada 3 sebab utama seseorang bisa takut banget terbang.
  1. Trauma karena kecelakaan pesawat terbang. Mungkin sebelumnya dia pernah mengalami kecelakaan pesawat dan sebenarnya bikin dia takut banget untuk naik pesawat lagi.
  2. Pengalaman pribadi yang buruk dan mengharuskan dia naik pesawat bolak balik untuk menyelesaikannya. Misalnya nih, cewek, 17 tahun terpaksa harus di-‘ping-pong’ gara-gara orang tuanya bercerai. Perasaan seperti itu jelas jadi perasaan sedih dan stress. Cewek ini jadi berasa nggak dapat perlindungan dari kedua orang tuanya, apalagi selama dalam perjalanan. Jadilah dia takut sendiri untuk terbang. Sumbernya bukan di ‘terbang’nya tapi di perasaan nggak enaknya.
  3. Pengetahuan yang kurang soal pesawat, maskapai penerbangan dan piranti keselamatan. Sedikit banyak media bisa dipersalahkan soal ini. Pemberitaan kecelakaan pesawat dan maskapai yang bertanggung jawab secara over dosis bikin seseorang bisa kena aviatophobia.

Nah….sisa dari ketakutan itu bisa keluar dalam berbagai macam bentuk, seperti sesak napas, sinusitis, sakit telinga, dan kekurangan oksigen (kalau kamu perokok, akan lebih menderita dibanding non-perokok dalam mendapatkan oksigen.) Bahkan dalam tingkat yang lebih parah lagi, kamu bisa terkena hipoglikemia, alergi, dehidrasi dan gangguan aliran darah. Di tingkat psikologis, seseorang bisa terkena rumination (selalu memikirkan hal yang sama untuk pengalihan perhatian berulang-ulang), menyalahkan diri sendiri, catastrophic (selalu berpikir kejadian buruk yang akan kamu alami secara terus menerus.) Go get mentally fight!! Kasihan banget kan kalau orang yang kamu kenal dan penumpang yang ada di sebelahmu mengalami aviatophobia? Atau justru kamu sendiri yang mengalaminya? Tenang…kamu bisa membantu dengan cara seperti ini…

  • Rumination - “Tenang, ambil napas dalam-dalam. Sekarang ini aman dan penerbangan akan selesai beberapa jam lagi. Setelah itu kita akan bersenang-senang di pantai, belanja souvenir. Eh…apa aja ya titipan orang rumah tadi?”
  • Self-blaming - “Keputusanku naik pesawat udah benar kok. Daripada naik mobil terlalu jauh, naik kapal cuaca nggak baik. Bahkan kalau jalan kaki akan memakan waktu berbulan-bulan. Toh kejadian buruk nggak akan terjadi begitu saja.”
  • Catastrophic – “ Ternyata nggak cuma aku sendiri yang menderita aviatophobia. Dan ternyata phobiaku nggak separah orang lain. Ah…masa tantangan makan serangga aja bisa kulewati, tapi terbang naik pesawat nggak bisa? Semangat! I can do this!!” · Usahakan setelah naik pesawat, tarik napas dalam-dalam dan bangun pikiran positif. Jangan sampai kepanikan menerpamu. · Bilang pada pramugari sebelum pesawat take off kalau kamu punya aviatophobia. Jadi mereka bisa siap membantumu setiap saat. Kalau aviatophobia-mu udah mulai mendera fisikmu, lebih baik segera memanggil pramugari terdekat.

Pelajari piranti penerbangan dan “suara-suara aneh” yang timbul.

  • Kalau pintu kargo ditutup saat kamu boarding, akan timbul goncangan dan suara yang lumayan keras. Jangan khawatir, suara penyesuaian itu sama seperti kalau kamu membuka dan menutup kaleng.
  • Dari bawah atau atas pesawat tiba-tiba muncul asap! Tenang. Itu adalah proses pendinginan untuk AC dalam kabin. Saat udara dingin dan panas bercampur, yang muncul adalah asap.
  • Suara-suara yang muncul saat penerbangan dan take off biasanya muncul karena sistem hidrolis pesawat yang letaknya ada di dekat gear pesawat. Karena semua sistem pesawat bergerak secara otomatis dan elektrik, makanya suara-suara ini sering terdengar.

Lakukan pelampiasan ketegangan ini..

  1. Pegang kuat-kuat sandaran tangan, biarkan lengan kiri dan kananmu mengencang. Tahan sampai 10 detik.
  2. Lepas dan bernafaslah pelan-pelan.
  3. Ulangi gerakan itu sampai dua-tiga kali.
  4. Goyang-goyangkan lengan, pundak, tangan dan putar kepalamu dua sampai tiga kali.
  5. Tutup matamu dan bernafaslah pelan-pelan. Biarkan tubuhmu relaks dan jantungmu berdetak normal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: