It's all about trust... Yang namanya kepercayaan mahal! Kadang butuh beberapa waktu untuk memperjuangkan dan membuktikan, bahkan untuk ke satu orang, kalau kita bisa dipercaya. Dua tahun sudah... dan nampaknya memang harus memupuknya selama bertahun-tahun kemudian agar kepercayaan itu bisa diraih. Kadang suka heran, ada juga orang yang menganggap kepercayaan itu sebuah kamuflase hingga seenak-enaknya aja dipermainkan begitu saja demi kepentingan pribadinya. Padahal kepercayaan tidak dapat ditukar dengan apa pun di dunia ini karena sifatnya spirit dan tak kasat mata tapi bisa dirasa sangat dalam. Udah semakin malam nih.. perut belum diisi. Makin lama makin kenceng aja bunyi orkes dangdutku. Fyuhhh! Siaul!! Ujan gerimisnya terlalu rapat buat diterjang pakai motor. Mana nggak bawa mantel lagi!!! SIAULLLLL!! CAPEKKKKK!!!!!
*Ding*
Kenapa ya?
Mendadak pusing sendiri...
Perasaan kemaren rasanya udah siap menduduki posisi itu. Tapi mendadak sekarang kok merasa banyak pe'er yang mesti dikerjain.
Kalau ada iklan "BELUM TUA BELUM BOLEH BICARA" mungkin bikin aku jadi nervous menghadapi dominasi bapak2 yang udah tua itu.
Iya juga sih...
Itungannya... di umurku yang sekarang, 24 thn, masih terbilang muda untuk menduduki posisi ini dibanding yang lain.
Kalo pas ikutan meeting sama jajaran dari grup lain... berasa jadi anak2 yang ikut arisan bapak2 di lingkungan RT dan kerjanya cuma makan snack.
*Wekekekekeekek...*
Masih diragukan juga kemampuanku untuk mengatasi masalah.
Ya.. namanya juga masih muda.. masih perlu banyak belajar.
DOAKAN SAYAAA!!!
Proud of OLGA Crew
- Yudith & Ninda yang sering banget mondar mandir... dan mungkin sering juga stres anak magang yang bukannya ngebantu malah lebih sering ngerepotin.
- Diaksa yang keseringan nyanyi nggak jelas.. hehehehe.. tapi bikin suasana jadi lebih rame dibanding kantor lain akibat teriakan protes anak2 di ruang redaksi.
- Enny dengan teriakan lengkingannya hampir menyamai oktaf tertingginya Mariah Carey.. wuehehehehehe... plus jokes2 nya yang seru dan kadang slapstik! heheheheh
- Dono dengan muka nobitanya... Bangga banget aku sama dedikasimu di tengah deadline yang nggak habis2. Apalagi kalo ditinggal ngilang sama ian.. heheheheh
- Ian yang tau2 nongol tau2 ngilang.. kalo nggak ada dia mungkin nggak pernah ngerti soal cetak.
- Rista teman sebangku dono yang selalu jadi the most favourite woman available for all and ready to use.. wehehehehehehhehe... Croppingan koleksi nggak bakal kelar 10 halaman!
- Amel.. keep the baby for us!
Sifat-sifat Manusia Indonesia by Mochtar Lubis
Tulisan ini sengaja aku hunting buat memotivasi diri sendiri. Mochtar Lubis dalam buku "Manusia Indonesia Sebuah Pertanggung Jawaban". Pertama kali yang keluar dalam search engine punya blog Hadi Nur. 1. Hipokritis alias munafik. Berpura-pura, lain di muka - lain di belakang, merupakan sebuah ciri utama manusia Indonesia sudah sejak lama, sejak meraka dipaksa oleh kekuatan-kekuatan dari luar untuk menyembunyikan apa yang sebenarnya dirasakannya atau dipikirkannya ataupun yang sebenarnya dikehendakinya, karena takut akan mendapat ganjaran yang membawa bencana bagi dirinya. 2. Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya,putusannya, kelakuannya, pikirannya, dan sebagainya. “Bukan saya’, adalah kalimat yang cukup populer di mulut manusia Indonesia. Atasan menggeser tanggung jawab tentang suatu kegagalan pada bawahannya, dan bawahannya menggesernya ke yang lebih bawah lagi, dan demikian seterusnya. 3. Berjiwa feodal. Meskipun salah satu tujuan revolusi kemerdekaan Indonesia ialah untuk juga membebaskan manusia Indonesia dari feodalisme, tetapi feodalisme dalam bentuk-bentuk baru makin berkembang dalam diri dan masyarakat manusia Indonesia. Sikap-sikap feodalisme ini dapat kita lihat dalam tatacara upacara resmi kenegaraan, dalam hubungan-hubungan organisasi kepegawaian (umpamanya jelas dicerminkan dalam susunan kepemimpinan organisasi-organisasi isteri pegawai-pegawai negeri dan angkatan bersenjata), dalam pencalonan isteri pembesar negeri dalam daftar pemilihan umum. Isteri Komandan, isteri menteri otomatis jadi ketua, bukan berdasar kecakapan dan bakat leadershipnya, atau pengetahuan dan pengalamannya atau perhatian dan pengabdiannya. 4. Masih percaya takhyul. Dulu, dan sekarang juga, masih ada yang demikian, manusia Indonesia percaya bahwa batu, gunung, pantai, sungai, danau, karang, pohon, patung, bangunan, keris, pisau, pedang, itu punya kekuataan gaib, keramat, dan manusia harus mengatur hubungan khusus dengan ini semua. Kepercayaan serupa ini membawa manusia Indonesia jadi tukang bikin lambang. Kita percaya pada jimat dan jampe. Untuk mengusir hantu kita memasang sajen dan bunga di empat sudut halaman, dan untuk menghindarkan naas atau mengelakkan bala, kita membuat tujuh macam kembang di tengah simpang empat. Kita mengarang mantera. Dengan jimat dan mantera kita merasa yakin telah berbuat yang tegas untuk menjamin keselamatan dan kebahagiaan atau kesehatan kita. 5. Artistik. Karena sifatnya yang memasang roh, sukma, jiwa, tuah dan kekuasaan pada segala benda alam di sekelilingnya, maka manusia Indonesia dekat pada alam. Dia hidup lebih banyak dengan naluri, dengan perasaannya, dengan perasan-perasaan sensuilnya, dan semua ini mengembangkan daya artistik yang besar dalam dirinya yang dituangkan dalam segala rupa ciptaan artistik dan kerajinan yang sangat indah-indah, dan serbaneka macamnya, variasinyam warna-warninya. 6. Watak yang lemah. Karakter kurang kuat. Manusia Indonesia kurang dapat mempertahankan atau memperjuangkan keyakinannya. Dia mudah, apalagi jika dipaksa, dan demi untuk ’survive’ bersedia mengubah keyakinannya. Makanya kita dapat melihat gejala pelacuran intelektuil amat mudah terjadi dengan manusia Indonesia. 7. Tidak hemat, dia bukan “economic animal”. Malahan manusia Indonesia pandai mengeluarkan terlebih dahulu penghasilan yang belum diterimanya, atau yang akan diterimanya, atau yang tidak akan pernah diterimanya. Dia cenderung boros. Dia senang berpakaian bagus, memakai perhiasan, berpesta-pesta. Hari ini ciri manusia Indonesia menjelma dalam membangun rumah mewah, mobil mewah, pesta besar, hanya memakai barang buatan luar negeri, main golf, singkatnya segala apa yang serba mahal. 8. Lebih suka tidak bekerja keras, kecuali kalau terpaksa. Gejalanya hari ini adalah cara-cara banyak orang ingin segera menjadi “miliuner seketika”, seperti orang Amerika membuat instant tea, atau dengan mudah mendapat gelar sarjana sampai memalsukan atau membeli gelar sarjana, supaya segera dapat pangkat, dan dari kedudukan berpangkat cepat bisa menjadi kaya. 9. Manusia Indonesia kini tukang menggerutu tetapi menggerutunya tidak berani secara terbuka, hanya jika dia dalam rumahnya, atau antara kawan-kawannya yang sepaham atau sama perasaan dengan dia. 10. Cepat cemburu dan dengki terhadap orang lain yang dilihatnya lebih dari dia. 11. Manusia Indonesia juga dapat dikatakan manusia sok. Kalau sudah berkuasa mudah mabuk berkuasa. Kalau kaya lalu mabuk harta, jadi rakus. 12. Manusia Indonesia juga manusia tukang tiru. Kepribadian kita sudah terlalu lemah. Kita tiru kulit-kulit luar yang memesonakan kita. Banyak nyang jadi koboi cengeng jika koboi-koboian lagi mode, jadi hipi cengeng jika sedang musim hipi.
Headset Bluetooth Praktis: iSlider dan Clip Vibrate
Untuk pengguna yang menyukai kepraktisan, dua headset Bluetooth ini layak dijadikan bahan pertimbangan. Clip vibrate dari iTech jadi pilihan pertama untuk headset Bluetooth bervibrasi Clip ini mampu untuk menangkap panggilan sekaligus dari dua handphone di saat yang bersamaan dengan buzzer alert. Baterai Lithiumnya berkualitas tinggi hingga mampu bertahan hingga lebih dari 10 jam. Earpiece-nya dilapisi dengan pelindung berbahan karet silicon untuk mengurangi noise (gangguan suara) dan kenyamanan pengguna. Clip handset Bluetooth seberat 19,5 gram ini tersedia dalam 3 warna pilihan silver, merah nyala dan biru.
Pilihan yang lain adalah iSlider dimana pengguna dapat membuka dan menutup panggilan dengan fitur geser. iSlider seberat 9,5 gram ini memiliki kemampuan yang sama seperti Clip Vibrate, dapat menangkap panggilan dari dua handphone sekaligus. Mampu menampung panggilan selama 4 jam dan waktu stand-by selama 80 jam. Tersedia dalam 2 pilihan warna, silver dan hitam keunguan.
Happy Smurf Day : Komik "Biru" Masa Kecilku
Waktu itu umurku baru 3 tahun, dan senang banget dapat oleh2 komik lucu bergambar "Orang kok biru?". Takjub banget ngeliatnya! Apalagi pakai topi putih mirip jamur dan tinggal di rumah jamur pula.
Mungkin Jadi Tahun yang Baik
HOREEE!! Udah masuk tahun 2008. Perasaan baru kemarin aku berdoa di Gua Maria Tuntang & Ambarawa. Tahun baru diwarnai dengan sedikit aksi dongkol... but it didn't change my good feeling. Seperti biasa, setiap kali berdoa tutup tahun, aku merasakan sekilas perjalanan hidupku ke depan. Then i know it! *Tringgg!* This year could be better than 2 years past. Senyumku langsung melebar... nggak tau kenapa... tapi yang pasti perasaan bahagia kok muncul begitu aja. Then.. it's great! Bulan januari... dalam renungan malamku beberapa hari terakhir ini, semuanya pas sama apa yang kualami seharian. Semua soal peluang, aji mumpung, kepercayaan, dan berkat Tuhan yang harus dimanfaatkan. Walaupun akhir tahun aku merasa telah kehilangan "pengetahuan" soal seorang teman, tapi perasaan bahagia yang kuat nggak hilang lho! Malah sekarang semakin kuat. Yang ada sekarang malah perasaan cemas. Kata orang jaman dulu, "jangan kebanyakan ketawa nanti pasti nangis." Sebenernya betul juga, coba kamu banyak ketawa, nantikan matamu keluar air mata. Hehehehhe... yang pasti ada kepercayaan baru yang harus aku lakukan di awal tahun. Dan terus terang membuatku semakin cemas. Pagi2 udah dapat wejangan dari bapak : "KAMU HARUS BEKERJA SERIUS" *mode suara nge-bass on". Sekarang sudah bukan saatnya untuk mengeluh. Umurku udah hampir seperempat abad.... GILAAA!!! Kalau kamu pengen bahagia, maka usahakanlah! Buat kebahagiaanmu sendiri. Resolusi tahun ini : AKU CUMA INGIN BAHAGIA!!!