RSS

Empat Macam Manusia Jakarta

Hewan dan tumbuhan dilahirkan sangat beruntung karena sangat bergantung pada alam untuk menentukan hidup dan matinya di lingkungannya. Manusia dilahirkan berbeda. Kita diwajibkan bekerja untuk mendapatkan hidup dan mati kita di antara lingkungan manusia.
Mungkin bukan hakku untuk menilai, tapi dari kacamataku yang sekarang, saat kamu ada di jakarta, kamu akan bertingkah laku seperti hewan.

Kuda

Mungkin aku pun termasuk golongan ini, di mana setiap orang memacu dirinya sendiri untuk berpacu dalam sebuah pertandingan kecepatan. Siapa pun yang mendapatkan tempat dengan cepat, dialah yang dibilang paling unggul di kaumnya.

Ibarat keindahan kuda, bisa disamakan dengan kuda hitam. Haus pula akan pujian dan kekaguman.

Nggak ada satupun yang mau dan bersedia untuk dibilang pemalas, karena kaum ini termasuk kaum pekerja yang dengan senang hati memacu dirinya untuk yang terbaik dan terdepan.

Ambisi kuda nggak pernah akan habis. Menjadi yang tercepat, terdepan, dan terutama.

Ambisi untuk uang, prestasi dan kejayaan dalam setiap persaingan untuk menjadi yang pertama dan terutama.

Babi

Sayang, kenapa kok babi selalu dikonotasikan negatif. Padahal Tuhan tidak pernah menciptakan segala sesuatu itu jelek ataupun buruk.

Orang yang seperti babi adalah orang yang suka sekali bersenang-senang. Dia akan bekerja untuk kesenangannya dan untuk mimpinya, terutama untuk hidup kaya, foya-foya dan kalau bisa sih... masuk surga.

Nggak ada yang salah dengan cara hidup seperti ini.

Perjuangan hidup harus sebanding dengan kenikmatan hidup.

Apa yang diperjuangkan hari ini harus berbuah suatu hari nanti. Nggak peduli dengan persaingan prestasi, babi nggak suka cari muka. Dia rela menempuh jalan apa aja untuk meraih kenikmatan. Tapi jalan yang ditempuh pun harus dipikirkan secara perlahan dan kadang terkesan sedikit lambat.

Babi tahu cara bersenang-senang dan tahu kapan bekerja. Nggak seperti kuda yang selalu bekerja keras dan memacu dirinya untuk memuaskan ambisinya.

Tapi terkadang Babi suka lupa diri. Menghambur-hamburkan demi kesenangan perutnya tanpa mengerti di depan masih ada esok hari.

Sekarang bersenang-senang, besok merasa bersalah.

Tikus

Golongan ini adalah orang yang sangat berusaha untuk memenuhi kebutuhannya hari ini. Mereka bekerja keras dalam segala sesuatu.

Setiap sen dikumpulkan satu per satu dengan harapan "besok pasti lebih kaya". Tikus tahu untuk bekerja keras.

Tikus rela melakukan apa aja demi makan hari ini.

Tikus juga tahu kapan harus menabung, kapan harus menyimpan. Tapi sayang, tikus nggak pernah mengenal kata "membuang"

Karena tikus hanya hidup untuk hari ini.

Tikus yang baik memilih untuk mencari jalan yang benar. Sedangkan yang jahat, mencari dan menghalalkan segala cara, termasuk membunuh.

Yang pernah nonton Rattatouille pasti bisa membayangkannya.

Tikus menjadi kaum yang terpinggirkan dan selalu tertekan oleh sistem. Saat seseorang ingin menolongnya, orang itu justru dihina oleh kaumnya. Khawatir akan perangkap dan jerat yang lebih dashyat.

Tikus teguh, pantang menyerah, namun cuma nasib dan doalah yang bisa membawanya.

Macan

Pasti udah tau, orang seperti apa yang termasuk Macan.

Mereka orang-orang "kuat", entah dari segi finansial, intelektual, spiritual maupun popularitas. Macan merasa selalu lebih unggul dan lihai memilah dan memilih mangsanya. Orang bijak bilang, "jangan bangunkan macan yang sedang tidur."

Mereka tahu bagaimana mengembangkan kekuasaannya.

Mereka haus akan pengakuan "nomor satu" dan jarang sekali mengakui kekalahan.

Saat sesuatu nggak bisa jadi miliknya, suatu saat nanti, dengan cara yang lain dan dengan cara apa pun, dia akan mengeluarkan taring dan matanya yang tajam.

Sayang, orang-orang macam ini seringkali egois dan lupa diri.

Ambisinya terlalu berlebihan, kepongahannya seringkali melupakan lingkungan sekitarnya.

Hingga akhirnya membuat yang lain "tak bernyawa lagi".

Selama macan masih hidup dengan jalan yang tidak baik, banyak orang akan dirugikan.

-Tulisan ini bukan untuk menilai dan menimbang sesuatu, tapi sebagai bahan pemikiran akan teman-teman yang hidup di Jakarta. Entah benar atau tidak, kebenaran hanya milik Yang Di Atas.-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: