-Romantic Princess serial-
Wanita jadi nomor 2 dalam masyarakat, bahkan nggak boleh marah apalagi cemburu kalau suaminya punya simpanan banyak. Tapi istrinya dituntut untuk setia, teguh, bahkan mengurus benteng sendirian saat suami pergi perang. Ciri khas laki-laki berkeluarga di abad itu lah pokoknya! sama kayak Indonesia jaman revolusi dan kesultanan. Damn!
Cerita ini berkisar masalah perebutan dan pelebaran kekuasaan Jepang Tengah yang waktu itu dikuasai oleh bangsawan marga, ronin dan biksu. Sepak terjangnya Nobunaga keren banget di sini. Bedanya sama Mushashi, di sini tokoh prajurit dan samurai sering banget menangis. Tangisannya keluar sebagai penghargaan atas rasa hormat dan persahabatan.
Seppuku, alias bunuh diri, jadi bagian dalam usaha diplomasi dan penegakan kehormatan. Walaupun di bagian terakhir, seppuku Ikeda Shonyu cenderung terlihat pembunuhan ketimbang bunuh diri dan lebih berdarah-darah, berjuang sampai mati jadi bagian yang menarik. *mengingat di Indonesia lebih baik kabur atau ngeles kalo ketahuan salah.*
Yang bikin aku terinspirasi di sini adalah kelemahan kita untuk terus menerus berpikir naif dan sangat picik dibanding Hideyoshi yang selalu melihat "sesuatu yang lebih besar" yang menjadi bagian dalam perjalanan hidupnya. Kalau di sini Hideyoshi bisa merasa "Inilah jalan yang harus kujalani untuk mencapai impianku", aku terdorong untuk mencari jalan "Inilah jalan untuk tujuanku". Aku belum nemu!!! *Jadi iri.*
Kesetiaan dan kehormatan jadi bagian penting. Malu kalo nggak bangga terhadap junjungannya bertolak belakang dengan orang Indonesia yang lebih suka mengkritik dan menjelek-jelekkan bangsa sendiri dibandingkan orang dari negara lain.
Sering banget kan kita dengar *nggak usah muna' deh!* "Wah! orang Amerika tuh emang keren kalo bikin film! Produk fashion Hongkong lebih bagus daripada orang Indonesia." "Indonesia itu melarat, barangnya bajakan semua, bisanya cuma nyontek."
DOOOOOOHHHH!!! Kalau bukan kita sendiri yang ngebangun bangsa sendiri, siapa lagi? Aku malu punya bangsa seperti ini, tapi aku nggak malu untuk memulai segala sesuatu dari awal. We are NOW generation *nyontek slogannya TRAX FM*. Jangan cuma bisa mengkritik tanpa bisa bertindak. Jangan cuma ngajarin tanpa mau belajar. Aku mau mulai dari sekarang! l
1 komentar:
SETUJU!! Hmmm...patut dilaksanakan tuh:)
Post a Comment